27/09/11

PENDIDIKAN BERKARAKTER BANGSA



Thomas Lickona, profesor pendidikan dari Cortland University(1992) menulis sebuah buku yang berjudul "Eleven Principles Of EffectiveCharacter Education" khusus mendiskusikan bagaimana seharusnya,melaksanakan pendidikan karakter di sekolah yang dikutip dari beberapapakar pendidikan. 

25/09/11

RPP IPS VI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah                                   :    SDN .................. Jombang
Mata Pelajaran                      :    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester                  :    VI / I
Alokasi Waktu                      :    18 x 35 menit
                                                        Pert. 1 – 6 (6 minggu)

I.         Standar Kompetensi
1. Memahami perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan keadaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua.

11/08/11

Pembelajaran IPS

PENDAHULUAN
Pembelajaran IPS di SD telah mengalami pergeseran penyajian model pembelajaran yang dilakukan guru. Hal ini disebabkan adanya perubahan kurikulum dari 1994 menjadi kurikulum 2006 yang kita kenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22
Pembelajaran IPS di SD telah mengalami pergeseran penyajian model pembelajaran yang dilakukan guru. Hal ini disebabkan adanya perubahan kurikulum dari 1994 menjadi kurikulum 2006 yang kita kenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global
Sejauh ini, sudahkah pembelajaran IPS di SD mengacu pada tujuan pembelajaran IPS sebagaimana Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006? Selama ini fokus guru-guru IPS hanya sebatas pada pengenalan konsep masyarakat dan sosial (tujuan pertama). Tujuan yang lain, pengembangan kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, pengembangan komitmen dan kesadaran nilai-nilai sosial, serta pengembangan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan sebegainya hanya sepintas lalu saja. Artinya, belum ada keseimbangan antara pengembangan sisi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Guru mengasah kemampuan berpikir siswa sebatas berpikir konsep IPS.
Jika kita perhatikan di sekeliling kita, akan sering kita temui hal sebagai berikut :
Seorang guru bertanya, “Di manakah ibukota Kamboja?”, atau “Pulau manakah yang mirip kepala burung?” atau lebih ekstrem lagi, “PR-nya sudah dikerjakan belum?”
Setelah itu, apa yang terjadi? Siswa akan menjawab pertanyaan guru sesuai apa yang telah mereka hafalkan. Termasuk pertanyaan ekstrem yang terakhir tadi, siswa akan menjawab dengan dua alternatif jawaban: sudah atau belum. Amati lagi reaksi guru. Saat siswa menjawab sudah, guru akan tersenyum senang. Dan ketika siswa menjawab belum, guru hanya akan bertanya, “kenapa tidak dikerjakan?”
Apapun jawaban yang diberikan siswa, guru tidak akan peduli. Karena fokus permasalahannya adalah, bahwa siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah akan menyandang label “siswa malas”. Apakah selama ini IPS memang hanya diadakan untuk menjadikan siswa yang pandai menjawab soal ibu kota, nama gunung, arah mata angin, kenampakan alam, sumber daya alam, dan lain-lain yang semuanya sebatas konsep pengenalan?

MODEL PEMBELAJARAN IPS SD
Menjawab permasalahan pembelajaran IPS di SD tentunya dengan model pembelajaran yang terbarukan. Model pembelajaran pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi murid sekolah dasar hendaknya sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah dasar yaitu antara 6 - 12 tahun, dimana anak-anak pada usia ini bagaikan kertas putih yang akan di tulis tinta oleh para pengajarnya yang akan berguna bagi mereka untuk dapat di terapkan dalam kehidupan mereka namun mudah untuk di mengerti oleh mereka karena pola pikir mereka yang masih sederhana yang hanya memikirkan hal-hal pada saat ini saja dan belum memikirkan untuk masa yang akan datang sehingga perlu untuk diterapkan model pembelajaran atau teknik yang dapat memungkinkan mereka untuk memahami hal ini.
Pembelajaran IPS begitu unik karena harus mendidik dan mempersiapkan para murid agar dapat hidup di dunianya dan memahami dunianya. Oleh karena itu mata pelajaran IPS menjelaskan dari hal-hal yang kongkrit kepada hal yang abstrak dengan pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas, memulai yang mudah ke yang sukar, dari sempit ke yang luas dan dari yang dekat ke yang jauh: Individu, Keluarga,Tetangga, RT/RW, Desa, Kelurahan, Kabuapten/Kota,Propinsi,Negara,NegaraTetangga,Dunia.
Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan persiapan yang berbeda-beda, tidak ada satu persiapan yang bisa digunakan untuk segala situasi, setiap topik dan setiap kompetensi yang akan di capai memerlukan persiapan yang berbeda-beda. Perencanaan pengajaran IPS diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, penggunaan pendekatan dan metode, dan penilaian pengajaran IPS dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Perencanaan pembelajaran bisa dibuat dalam bentuk Unit pelajaran atau satuan pelajaran. Model satuan pelajaran adalah bagian dari persiapan pembelajaran dalam unit yang terkecil. Rencana pembelajaran mengandung tiga komponen yaitu :
1) Tujuan pengajaran,
2) materi pelajaran/bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman mengajar; dan
3) evaluasi keberhasilan. Tidak ada format baku dalam penyusunan persiapan mengajar.
Oleh karena itu guru diharapkan dapat mengembangkan format-format baru. Sesuai dengan tahapan pegembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan denagn pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari.
Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang ,mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami. Untuk melatih tingkat kognitif yang levelnya lebih tinggi dapat digunakan pembelajaran dengan inquiry. Pembelajaran dengan inquiry adalah pengajaran yang membantu siswa untuk menguji pertanyaan-pertanyaan, issu-issu, atau masalah yang dihadapi siswa sekaligus menjadi perhatian guru. Pembelajaran cooperative learning merupakan model pembelajaran dimana secara teknik menggunakan asas kerjasama dalam sebuah kelompok belajar. Teknik pembelajaran ini diterapkan dalam kelas diman siswa dalam satu kelas di bagi dalam kelompok kecil 4 - 6 orang atau lebih saling berpasangan untuk bertukar pendapat serta saling membantu satu sama lain dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
Media pembelajaran adalah sarana yang membantu para pengajar. Pengajar juga perlu sadar bahwa tidak semua anak senang dengan peragaan media. Jenis media yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran materi IPS diantaranya :
1) Hal-hal yang bersifat visual, seperti bagan, matrik, gambar, flip chart, flanel, data dll
2) Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset
3) Suara yang disertai visualisasi (audio-visual) seperti tayangan televisi, film, video, dsb
4) Hal-hal yang bersifat materil, seperti model-model, benda contoh dll
5) Gerak, sikap, dan perilaku seperti simulasi, bermain peran dll
6) Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur.
7) Peristiwa atau cerita kasus yang mengandung dilema moral.

Penutup
Pembelajaran IPS SD memerlukan pendalaman konten bagi guru, bukan sekedar konteks yang berisi konsep. Ketika anak belajar demokrasi maka yang bersangkutan bisa belajar demokrasi secara nyata. Untuk itu dalam belajar IPS sebagaimana pelajaran lain perlu diperhatikan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Menuju kepada pencapaian tujuan pembelajaran IPS kiranya guru dapat berkreasi lebih lanjut membelajarkan diri sendiri seiring pembelajaran siswa.

10/08/11

RPP Kelas 4 dan 5 - RPP Temanq

RPP Temanq (kolaborasi bersama) - <a href="http://www.4shared.com/folder/Qr9O1QYR/RPP_Temanq.html" target="_blank">RPP Temanq</a>

03/08/11

Proposal BERMUTU - 4shared Saya

bermutu - <a href="http://www.4shared.com/folder/CvT_5ikn/_online.html" target="_blank">4shared Saya</a>

02/08/11

RPP SD 4 dan 5 - 4shared Saya

I like folder 4shared Saya - <a href="http://www.4shared.com/folder/CvT_5ikn/_online.html" target="_blank">4shared Saya</a>

Workshop RPP 5 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - 2. Hasil Workshop PKn 5.docx

2. Hasil Workshop PKn 5.docx - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/file/JkFX548d/2_Hasil_Workshop_PKn_5.html" target="_blank">2. Hasil Workshop PKn 5.docx</a>

10/07/11

RPP Silabus PLPG 2011

Sertifikasi Guru 2011 saat ini sedang berlangsung. Peserta dari Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Surabaya, Tuban, dan Bojonegoro melaksanakan PLPG di 4 tempat yaitu, Sidoarjo, Surabaya, Jombang, dan Tuban. PLPG sebagai pilihan agar lulus sertifikasi, mewajibkan peserta punya kompetensi beberapa hal. Sebagian diantaranya adalah Kompetensi Pedagogik yang menuntut guru mampu mengelola pembelajaran di kelas. Diantara kewajiban itu, guru dituntut mampu menyusun Silabus dan RPP untuk persiapan mikro teaching atau pearlteaching. Berikut kami beri contoh RPP Silabus dan kelengkapannya yang digunakan pada PLPG 2011.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Aspek
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
SD .......... Jombang
Matematika
V/ I
Luas Bangun Datar
2 X 35 menit (1 pertemuan )


A.    Standar kompetensi
3.    Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga
B.     Kompetensi Dasar
3.1. Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana
C.     Indikator.
Kognitif
-     Memahami hubungan satuan luas dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya
-     Mengetahui cara mencari luas bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga
-     Mampu menguraikan bangun datar segi banyak menjadi dua bangun datar sederhana
-     Mampu menggabungkan dua bangun datar sederhana menjadi bentuk trapesium, layang-layang atau segi banyak lainnya.
Afektif
Perilaku berkarakter :
-     Sportif dalam  berkompetensi antar kelompok.
-     Saling menghargai dan menghormati pendapat sesama anggota kelompok
Ketrampilan Sosial :
-     Mengungkapkan gagasan menyusun dua bangun datar sederhana menjadi bangun datar segi banyak
-     Melakukan kerjasama dengan teman sebangku
Psikomotor :
-     Menyusun dan menguraikan tangram.

D.    Tujuan Pembelajaran
Kognitif
1.      Dengan melihat gambar tangga satuan luas  dapat memahami hubungan satuan luas dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya
2.      Dengan melihat gambar persegi, persegi panjang dan segitiga siswa dapat mengingat rumus luas bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga
3.      Dengan melihat rumus persegi, persegi panjang dan segitiga siswa dapat mencari luas bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga
4.      Dengan diberikan suatu gambar segi banyak, siswa dapat menguraikan menjadi dua atau lebih bangun datar sederhana
5.      Dengan diberi model persegi, persegi panjang dan segitiga, siswa dapat  menggabungkan menjadi bentuk trapesium, layang-layang atau segi banyak lainnya

Afektif
Perilaku berkarakter :
1.      Siswa melakukan diskusi dalam kelompok, siswa dapat sportif dalam  berkompetensi antar kelompok.
2.      Saat diskusi berlangsung, siswa dapat saling menghargai dan menghormati pendapat sesama anggota kelompok

Ketrampilan Sosial :
1.      Dalam pembelajaran siswa melakukan komunikasi aktif mengungkapkan gagasan menyusun dua bangun datar sederhana menjadi bangun datar segi banyak
2.      Dalam kegiatan belajar mengajar siswa dapat melakukan kerjasama dengan teman sebangku

Psikomotor :
1.      Siswa dapat menyusun dan menguraikan tangram.

E.     Materi Ajar
-          Luas bangun datar segi banyak
-          Luas Trapesium
-          Luas Layang layang

F.     Model Pembelajaran
Matematika Kooperatif Demonstrasi

G.    Sumber Pelajaran
1.      Matematika 5 : untuk SD/MI kelas 5 (Hal 93-99) oleh R.J Sunaryo. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2007.
2.      Gemar Matematika 5: untuk kelas V SD/MI/ Y.D (Hal 73-80) oleh Sumanto, Heny Kusumawati, Nur Aksin; editor Muklis. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
3.      Lembar Kegiatan Siswa
H.    Alat dan Bahan
1.      Tangram
2.      Model Bangun datar
3.      Gambar Tangga Satuan Luas




I.       Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (± 10 menit)
Kegiatan Pembelajaran
Terlaksana / Tidak
1.      Memotivasi siswa dengan menyanyikan lagu Naik Naik ke Puncak Gunung
Terlaksana / Tidak
2.      Menyampaikan inti pembelajaran yaitu Luas Bangun Datar Segi Banyak
Terlaksana / Tidak

Inti (± 40 menit)
Kegiatan Pembelajaran
Terlaksana / Tidak
1.      Siswa dibagi menjadi lima kelompok yang heterogen
Terlaksana / Tidak
2.      Guru memberi penjelasan umum tentang langkah langkah kerja kelompok
Terlaksana / Tidak
3.      Guru membagi lembar kegiatan siswa berupa tangram, gambar (model) bangun datar segi banyak, dan gambar bangun datar sederhana.
Terlaksana / Tidak
4.      Siswa mengamati , membongkar, memasang tangram.
Terlaksana / Tidak
5.      Meminta setiap kelompok mendiskusikan asal bangun datar trapesium dan layang layang
Terlaksana / Tidak
6.      Guru membimbing siswa berdiskusi pada kelompoknya.
Terlaksana / Tidak
7.      Siswa menulis hasil diskusi
Terlaksana / Tidak
8.      Diskusi hasil pekerjaan siswa dengan seluruh anggota kelas
Terlaksana / Tidak
9.      Guru mengarahkan diskusi siswa dengan melontarkan pertanyaan lain yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Terlaksana / Tidak

Penutup (± 20 menit)
Kegiatan Pembelajaran
Terlaksana / Tidak
1.      Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Terlaksana / Tidak
2.      Memberi tugas mengerjakan soal latihan dari lembar penilaian yang tertulis dari buku guru dan lembar kerja siswa.
Terlaksana / Tidak


J.      Evaluasi.
Penilaian menggunakan lembar penilaian  Luas Trapesium dan Layang Layang”.

Jombang, ...........................2011
Mengetahui :
Asesor / Pendamping




NIP.


Guru Kelas V